Lanjut ke konten

MEDIA PEMBELAJARAN Media Gambar Diam

Oktober 24, 2013

MEDIA PEMBELAJARAN

Media Gambar Diam

Dosen Pembimbing :

Drs. I Wayan Darsana, M.ED.

 

Oleh :

 

KELOMPOK 1

KELAS F3

 

Anak Agung Istri Alit Trisnawati             1211031058/ (04)

Putu Eka Trisna Dewi                               1211031062/ (07)       

Ni Kadek Novita Bima Pratiwi                1211031140/ (13)

Ni Putu Inggrid Dewi Galung                  1211031421/ (35)

 

 

JURUSAN S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2013

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1     Latar Belakang

Perkataan media tidak selalu identik dengan mahal atau memerlukan listrik karena media dapat dibedakan berdasarkan keadaannya menjadi media canggih dan media sederhana. Media Canggih adalah media yang hanya dapat dibuat di pabrik karena terdiri dari komponen-komponen yang rumit dan biasanya memerlukan listrik dalam penyajiannya. Sedangkan media sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri oleh anda sebagai guru atau ahli media dan biasanya tidak memerlukan listrik dalam penyajiannya.

Terdapat beberapa kelompok media sederhana, yaitu gambar diam, grafis, display, dan realia. Dalam modul ini akan dibahas mengenai gambar diam dan cara membuatnya. Gambar diam terdiri dari berbagai jenis gambar yaitu ada yang berupa foto, gambar, peta, dan sebagainnya. Untuk dapat membuat sendiri media gambar diam yang berupa foto, kita harus dapat memotret. Untuk memperbesarnya kita dapat mengirimkannya ke studio foto. Untuk dapat membuat peta berukuran besar, kita dapat memperbesar peta yang sudah ada dengan teknik memperbesar gambar seperti yang akan dibahas pada makalah ini. Apabila kita ingin membuat media gambar diam berupa gambar, maka kita harus dapat menggambar sendiri, baik gambar manusia, hewan maupun alam termasuk di dalamnya tumbuhan dan buah-buahan. 

Gambar dapat kita temukan di mana pun kita berada, di pinggir jalan, di pasar, di stasiun, dalam majalah, dalam buku pelajaran, dan lain-lain. Gambar merupakan simbol komunikasi tertua manusia. Dari zaman batu hingga sekarang, manusia menggunakan gambar sebagai alat komunikasi.

Gambar pun banyak dipergunakan di kelas karena mudah membuat atau mendapatkannya dan murah biaya pembuatannya.  Makalah ini akan membahas gambar sebagai suatu media sederhana yang dapat dibuat sendiri baik dengan menggambar sendiri, menjiplak, maupun memanfaatkan gambar-gambar yang ada di berbagai cetakan.

Dengan mempelajari makalah ini anda akan dapat merancang dan  membuat media sederhana berupa gambar terutama yang dibuat dengan tangan sendiri.

 

1.2     Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa sajakah bahan dan peralatan yang diperlukan dalam membuat gambar dan bagaimanakah teknik pembuatannya?
  2. Bagaimanakah teknik memotong dan menempel serta memperbesar gambar?

 

1.3     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui berbagai bahan, peralatan dan teknik yang diperlukan dalam membuat gambar
  2. Untuk mengetahui teknik dalam memotong, menempel serta memperbesar gambar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1     BERBAGAI BAHAN, PERALATAN DAN TEKNIK YANG DIPERLUKAN DALAM MEMBUAT GAMBAR

Dalam suatu kelas, seorang guru laki-laki menunjukkan sebuah gambar berukuran poster dihadapan murid-muridnya. Gambar tersebut  adalah tentang peristiwa tawuran antar pelajar. Di dalamnya tampak seorang anak terkapar berlumuran darah karena terkena lemparan batu sementara teman-temannya yang lain sedang baku hantam dengan anak-anak dari sekolah lain. Pak guru menuturkan bahwa peristiwa tawuran dan akibat-akibatnya yang merugikan, sambil memperlihatkan gambar tersebut di depan murid-muridnya. Anak-anak memperhatikan dengan seksama gambar tersebut seolah hanyut dalam cerita pak guru. Mereka bukan hanya mendengar cerita, tetapi seakan-akan merasakan penderitaan anak yang terkapar tadi.

Di kelas lain, seorang guru wanita menunjukkan sebuah gambar berbagai aneka bunga. Gambar tersebut berukuran sebesar poster. Tampaknya ia mengambil gambar-gambarnya dari majalah dan menempelkannya pada sebuah karton. Ia ingin memperlihatkan kepada murid-muridnya berbagai macam bunga yang tengah mereka pelajari. Dengan melihat  gambar bunga tersebut, anak-anak tidak hanya membayangkan apa yang dijelaskan bu guru, tetapi mereka dapat langsung melihat objeknya melalui gambar. Hal ini akan menghindari kesalahan persepsi pada murid-muridnya.

Kedua ilustrasi suasana belajar diatas, menunjukkan kepada kita bahwa gambar dapat membantu proses belajar mengajar. Pada ilustrasi pertama, perasaan anak-anak ikut hanyut dalam cerita pak guru mengenai penderitaan seorang anak korban tawuran. Jadi, dalam hal ini gambar dapat mempengaruhi perasaan bagi yang melihatnya apalagi ditambah cerita tentang gambar tersebut. Pada ilustrasi kedua anak-anak dapat melihat contoh konkret dari apa yang dijelaskan bu guru mengenai bermacam-macam bunga. Dengan demikian gambar seolah-olah dapat mewakili benda yang sebenarnya.

Hal lain yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas adalah bahwa media gambar dapat dibuat dengan berbagai macam-macam cara, tergantung dari kebutuhan dan kreativitas guru. Pada ilustrasi pertama, pak guru dapat menggambar sendiri gambarnya apabila kesulitan menemukan foto yang menunjukkan peristiwa tawuran sekaligus akibatnya yang merugikan. Pada ilustrasi kedua bu guru dapat mencari foto-foto bunga dalam majalah-majalah bekas atau gambar jadi lainnya, kemudian memotong dan menempelkannya pada sehelai karton. Di bawah foto atau gambar-gambar tersebut ia dapat menuliskan nama-nama bunga baik dengan tangan atau huruf gosok yang bisa dibeli di toko. Dalam hal ini ia telah membuat media gambar diam sendiri.

Ada beberapa teknik membuat media sederhana berupa gambar. Akan tetapi yang diuraikan disini hanya teknik membuat gambar yang sederhana saja yaitu yang dapat kita kerjakan sendiri. Berikut adalah uraian mengenai teknik-teknik tersebut :

  1. A.    TEKNIK MENGGAMBAR SENDIRI

Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri gambar yang kita inginkan seperti yang telah diuraikan pada contoh diatas. Teknik ini memerlukan bakat dan keahlian tersendiri. Tidak semua orang dapat menggambar dengan baik, namun bukan berarti kita tidak dapat menggambar sama sekali. Melalui latihan yang tekun dan teliti maka kita akan dapat menghasilkan gambar yang baik meskipun gambar tersebut tidak sebagus gambar yang dihasilkan oleh orang yang berbakat. Adapun teknik-teknik sederhana dalam menggambar yaitu sebagai berikut :

  1. 1.      Peralatan Menggambar

Dalam melakukan kegiatan melukis atau menggambar kita memerlukan berbagai peralatan dan bahan. Dalam hal ini hanya akan dibicarakan peralatan dan bahan yang diperlukan guna membuat gambar sederhana yang akan dipersentasikan dikelas. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan yaitu :

  1. a.      Meja gambar

Apabila Anda tidak mempunyai meja khusus untuk menggambar, jangan berkecil hati sebab kita dapat menggunakan meja biasa asalkan permukaannya rata dan licin (tidak bergelombang atau bergradasi). Lebih baik apabila pinggirannya dilapisi metal atau sejenisnya untuk penggunaan garis segitiga. Yang perlu diperhatikan adalah kestabilan meja tersebut. Usahakan jangan sampai meja yang kita gunakan tidak stabil karena kaki-kakinya tidak sama rata. Pada kaki yang tidak rata, berilsh ganjalan dari kertas atau apa saja agar meja tidak goyang. Selain meja yang memenuhi syarat diatas, kita juga harus menggunaka kursi yag nyaman dan stabil. Lebih baik apabils kita mempunyai kursi yang dapat diatur ketinggiannya.

 

Gambar 1.1

Meja Gambar

 

             

 

 

  1. b.      Pensil

Jenis pensil terdapat 2 macam yaitu, pensil biasa atau pensil kayu yang di raut dan pensil mekanik. Pensil mempunyai tingkat kekerasan dan aturan penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan pensil dimulai dari 9H (sangat keras) hingga 8B (sangat lunak). Sedangkan pada penggunaannya untuk membuat garis bantu lebih sering menggunakan 2H, untuk membuat Garis biasa lebih sering menggunakan F, juga untuk memmbuat tulisan, garis penuh tebal menggunakan HB.
Untuk menggambar diatas kertas biasa atau kertas kalkir dapat menggunakan pensil mekanik isi ulang dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm. Pensil mekanik isi ulang tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil. Dan bila digunakan untuk menarik garis akan diperoleh ketebalan yang sama dibandingkan dengan pensil kayu biasa. Untuk menggambar gunakan pensil yang sesuai kebutuhan. Untuk membuat sketsa gambar lebih cocok kita gunakan pensil yang lembut (soft) dan untuk hasil akhir gunakan pensil yang keras (hard). Derajat kekerasan pensil umumnya adalah sebagai berikut :

Lembut          : 6B, 5B, 4B, 3B

Medium         : 2B, HB, F, 2H, 3H

Hard              : 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H

 

 

Gambar 1.2

Macam-macam Jenis Pensil

 

 

 

  1. Pen

Banyak pen tersedia dipasaran untuk menggambar garis dan mengarsir. Kita dapat memilih pen dengan unjung yang kecil atau yang besar tergantung pada kebutuhan. Sejalan dengan itu kita harus memilih tinta yang sesuai dengan bahan kertas/karton yang kita gunakan sebab ada tinta yang melebar apabila digunakan pada jenis kertas/karton tertentu. Apabila ini terjadi tentu akan merusak gambar yang kita buat.

 

Gambar 1.3

Jenis-jenis pen

                   

 

 

  1. Penghapus

Penghapus merupakan salah satu perlengkapan alat tulis dalam menggambar yang merupakan karet lembut yang mampu menghilangkan tanda yang dihasilkan dengan pensil. Penghapus yang kita butuhkan untuk menghilangkan guratan pensil adalah penghapus yang lembut. Sebaiknya kita memiliki penghapus yang berbentuk batangan atau bulat dan yang berbentuk seperti pensil. Penghapus tinta biasanya mempunyai permukaan kasar dan cenderung merusak permukaan kertas atau karton. Lebih baik kita menggunakan cairan koreksi, seperti tip-eks apabila menghapus tinta diatas kertas/karton putih.

 

Gambar 1.4

Jenis-jenis Pengahapus

 

 

  1. Penggaris

Penggaris berfungsi sebagai alat ukur dalam menggambar. Penggaris mempunyai berbagai bentuk dan keguanaanPenggaris lurus kita perlukan untuk membuat garis yang panjang terutama dalam pembuatan gambar ruang atau garis horizontal. Sedangkan penggaris segitiga sangat berguna untuk membuat garis vertikal. Kita dapat membeli garis segitiga yang bersudut 30-60 derajat dan 45 derajat.

 

Gambar 1.5

Berbagai Bentuk Penggaris

 

 

  1. Lempengan elips dan bundar

Untuk menggambar bentuk bulat dari elips kita dapat menggunakan lempengan plastik yang transparan yang mempunyai lubang-lubang berbentuk bulat dengan berbagai ukuran atau berbentuk elips denga berbagai ukuran.

 

Gambar 1.6
Lempengan elips

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Jangka

Untuk membuat lingkaran dengan ukuran bebas atau sesuai dengan kemauan kita, maka kita membuat jangka dan tidak bisa hanya mengandalkan lempengan tersebut diatas.

 

Gambar 1.7

Jangka

 

 

  1. Pewarna

 

Gambar 1.8

 

 

 

Kita dapat menggunakan berbagai macam pewarna dari yang bersifat cair hingga padat. Yang berupa cairan misalnya “water colour” dan “pastel”. Yang bersifat padat misalnya “crayon” dan “coloured pencil” atau pensil berwarna.

 

  1. Kertas atau karton (cardboard)

Kertas berkualitas tinggi mempunyai permukaan yang halus dan dapat menerima tinta dengan baik dan apabila kita menghapus pensil, hasilnya akan bersih tanpa meninggalkan kerusakan  di permukaan kertas. Adapun berbagai ukuran kertas yaitu seperti berikut :

Ukuran kertas A0 memiliki ukuran 1189mm x 841mm

Ukuran kertas A1 memiliki ukuran 841mm x 594mm

Ukuran kertas A2 memiliki ukuran 594mm x 420mm

Ukuran kertas A3 memiliki ukuran 420mm x 297mm

Ukuran kertas A4 memiliki ukuran 297mm x 210mm

Karton yang dapat kita gunakan adalah karton manila atau art paper yang mempunyai  ketebalan lebih tebal dari karton manila.

 

                                                    Gambar 1.9

 

  1. Kuas

Kuas digunakan sebagai salah satu alat bantu menorehkan cat. Ukuran kuas lukis bermacam-macam. Kuas yang besar biasa digunakan untuk mewarnai bidang yang besar, sedangkan untuk bagian yang kecil seperti benang sari bunga, tepi helai kelopak daun atau bulu mata obyek manusia dan sebagainya digunakan kuas berukuran kecil. Kuas juga berfungsi membersihkan permukaan kertas/karton tempat menggambar agar tetap bersih dengan menggunakan kuas putih yang halus dan agak lebar. Terutama sehabis menghapus, jangan menggunakan tangan untuk membersihkan bekas hapusan, tetapi gunakanlah kuas tersebut.

 

 

Gambar 1.10

 

Demikianlah peralatan dan bahan yang diperlukan dalam menggambar. Selanjutkan akan dijelaskan teknik menggambar sederhana sebagai panduan bagi anda dalam menggambar manusia, hewan, dan alam. Teknik menggambar yang akan dijelaskan yaitu hanya dasar-dasarnya.

 

  1. B.        DASAR-DASAR TEKNIK MENGGAMBAR
    1. 1.      Menggambar Manusia

Menggambar manusia bisa dilakukan secara proporsional (seimbang antara kepala, badan, tangan dan kaki) atau dengan cara sederhana. Adapun langkah menggambar manusia dengan cara yang mudah yaitu seperti di bawah ini dimulai dengan menggambar persegi empat, kemudian berilah gambar tangan dan kaki. Lanjutkan dengan menggambar kumpulan jari-jari tangan dan jari-jari kaki dalam bentuk bulatan–bulatan sederhana. Setelah itu gambarlah bulatan kepala. Kemudian gambar detail pada kepala dan jari-jari tangan dan kaki.

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.11

 

Meskipun sudah mengikuti petunjuk diatas dengan melihat contoh sepintas saja, hasil gambar yang dibuat tidak akan sama dengan contoh gambar. Demikianlah hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam menggambar manusia. Perhatikan langkah-langkah gambar berikutnya di bawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.12

 

Selanjutnya langkah menggambar manusia dengan lebih teliti yaitu menggunakan ukuran-ukuran agar gambar terlihat lebih proporsional. Pada dasarnya tubuh manusia dapat dibagi dalam delapan bagian sama besar seperti terlihat pada gambar dibawah.

 

 

 

 

 

 

 

     Gambar 1.13

Namun banyak sekali pendapat para ahli menggambar mengenai ukuran-ukuran perbandingan tubuh manusia sehingga banyak sekali ukuran-ukuran yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa tinggi tubuh manusia biasanya adalah 6½ sampai 7 ukuran panjang kepala. Ada yang menggunakan ukuran 12 panjang kepala. Bahkan pelukis-pelukis sekaliber Leonardo da Vinci dan Michaelangelo menggunakan ukurannya sendiri-sendiri. Mereka benar-benar menguasai anatomi tubuh manusia sehingga mereka mempunyai pendapat sendiri mengenai perbandingan ukuran tubuh. Semua pendapat di atas tidak dapat dikatakan salah. Hal ini yang ikut mempengaruhi ukuran adalah apa yang akan ditonjolkan pada gambar manusia tersebut. Misalnya, jika kita ingin menonjolkan raut wajah maka ukuran perbadingan tubuh manusia akan berbeda dengan apabila kita ingin menonjolkan tubuhnya. Marilah kita gunakan ukuran yang membagi ukuran  tubuh manusia menjadi delapan bagian sama besar. Cara mengukur perbandingan tubuh dapat dengan menggunakan lingakaran seperti gambar berikut.

 

 

 

 

 

 

 

               Gambar 1.14

 

Namun ada yang menambahkan, ½ ukuran untuk bagian leher dan telapak kaki . Perhatikan gambar di bawah ini, terutama pada bagian leher dan telapak kaki.

         

Gambar 1.15

 

Apabila tangan direntangkan maka perbandingannya adalah seperti gambar sebelah kanan di atas.

Ukuran anak tidak sama dengan manusia dewasa . Gambar  di bawah ini menunjukan gambar anak dengan ukuran tinggi badan 6 kali panjang kepala.

 

 

 

 

 

Gambar 1.16

   

Untuk anak yang baru lahir panjang tubuhnya adalah 4 kali panjang kepala. Anak yang baru berumur 1 tahun 4 ¾  panjang kepala ; 3 tahun 5 ½  panjang kepala ; 7 tahun  6 panjang kepala ; 12 tahun 6 ½  panjang kepala, 17 tahun 7 panjang kepala , orang dewasa 7 ½  atau 8 kali panjang kepala. Latihan proposi ukuran-ukuran tersebut sebelum anda berlatih pada gambar gerakan-gerakan badan.

Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai banyak gerakan dinamis. Gerakan-gerakan tersebut misalnya, membungkuk ke depan dan melengkung ke belakang. Pada waktu membungkuk ke depan, manusia dapat dengan leluasa melakukannya tetapi pada waktu melengkung ke belakang ternyata kurang leluasa karena tertahan struktur tulang punggungnya . Demikian juga pada waktu melengkung ke samping. Perhatikan gambar berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.17

 

Pelajaran selanjutnya adalah menggambar kepala manusia. Pada kenyataannya kepala manusia terdiri dari berbagai bentuk dasar. Ada yang segitiga, bulat, bulat lonjong, segi empat dan sebagaiannya. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kepala manusia.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.18

 

Selanjutnya perhatikan ekspresi wajah pada gambar. Misalnya pada bentuk mulut. Untuk ketawa, senang, sudut mulut berada di atas. Sedangkan untuk marah dan kecewa sudut mulut berada di bawah, dan ketika takjub, terkejut, mulut hanya digambarkan serupa bulatan kecil saja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.19

Cara lain menggambar kepala adalah dengan membuat gambar telur. kemudian beri garis dari atas ke bawah melalui hidung dan garis mendatar melalui mata. Setelah itu anda buat mata pada tempatnya, hidung, mulut, telinga, rambut, tulang pipi dan selanjutnya tulang rahang. Cara begini lebih menguntungkan dari pada membuat mata terlebih dahulu, hidung dan lain-lainnya, yang mengakibatkan kegagalan dan membuat gambar menjadi kotor.

Jika anda melukis foto, terlebih dahulu perhatikan yang istimewa pada muka, misalnya mulut yang tipis dan tebal, tulang pipi yang menonjol, bentuk hidung yang pesek atau mancung dan letak mata di dalam lubangnya. Serta apakah muka tersebut mempunyai bentuk yang keras dan halus. Jangan lupa bahwa setiap muka mencerminkan watak seseorang. Seseorang pelukis yang ahli di samping melukis harus juga mengetahui tentang ilmu jiwa.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.20

 

  1. 2.      Menggambar Hewan

Bentuk hewan tidak sama dengan manusia .Oleh karena itu tidak ada ukuran-ukuran khusus yang dapat dijadikan patokan. Untuk itu kita harus banyak berlatih memperhatikan bentuk hewan yang sebenarnya, kemudian mencoba menggambar bentuk dasarnya seperti contoh berikut.

 

Gambar 1.21

Selain bentuk dan dasarnya dapat kita “tangkap” dalam bentuk coretan, kita akan lebih mudah menggambarkan keseluruhan badan, kepala, kaki, ekor dan sebagaianya. Cobalah perhatikan gambar di bawah ini  bentuk dasar yang dapat kita jadikan bentuk utuh seekor hewan.

 

 

                         

 

 

                          Gambar 1.22

 

  1. 3.      Menggambar Alam

Menggambar alam tidak sama dengan menggambar manusia atau hewan. Dalam menggambar alam kita tidak berpatokan pada ukuran-ukuran karena alam yang terdiri dari pegunungan, bebatuan, angin, pepohonan, buah-buahan dan lain-lain, tidak mempunyai perbandingan ukuran yang pasti. Tentu saja  kita tidak mungkin menggambar buah jeruk lebih besar dari pada durian. Akan  tetapi perbandingan keduanya tidak dapat ditentukan dengan ukuran tertentu. Dalam menggambar alam kita mempunyai petunjuk tersendiri yaitu : struktur atau bangun, gambar atau penampilan ruang dan komposisi.

Yang dimaksud dengan struktur atau bangun adalah corak yang terlihat manakala kita melihat benda dari kejauhan. Misalnya, jika kita melihat pohon rantingnya, bahkan bunga atau buahnya. Akan tetapi apabila kita menjauh dan kembali melihat pohon mangga tersebut, yang terlihat  hanya coraknya saja terutama corak  daunnya dan tidak lagi terlihat detailnya. Nah, semua pepohonan terutama daunnya, mempunyai corak sendiri-sendiri. Bahkan binatang berbulu pun  akan kelihatan berbeda coraknya apabila kita melihat dari jauh. Untuk itu, apabila kita hendak menggambar pepohonan atau binatang berbulu atau benda lainnya yang bercorak seperti pagar rumah dari  bambu, maka kita harus memperhatikan bagaimana coraknya apabila terlihat dari jauh. Di bawah ini adalah beberapa corak daun, bulu binatang dan pagar rumah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.23

 

Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penampilan ruang. Hal ini perlu diperhatikan apabila objek gambar terlihat dekat sehingga terlihat ketebalannya. Misalnya apabila ingin menggambar daun, maka perlu gambarkan bentuk daun yang terlipat sehingga terlihat bagian daun yang depan dan belakang atau kadang-kadang bagian belakang daun hanya terlihat hitam saja karena tertutup bayangan. Demikian juga halnya dalam menggambar bunga. Perhatikan gambar dibawah ini.

 

 

 

 

Gambar 1.24

                        

Hal ketiga yang perlu dipelajari yaitu komposisi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa komposisi adalah letak suatu benda atau benda-benda dalam suatu setting atau bidang gambar. Setiap benda mempunyai bentuk tertentu dan bentuk ini harus digambar dengan cara dan di tempat yang tepat dalam bidang datar. Apabila bendanya banyak, maka bentuknya akan berbeda-beda sesuai dengan penampilannya. Dengan demikian rancangan penampilannya harus dalam perbandingan yang serasi. Perhatikan gambar dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.25

 

Seperti misalnya gambar pohon sengaja diletakkan di pinngir bidang gambar untuk mengesankan pemandangan yang jauh. Seorang pelukis-penggambar sering kali menggunakan perbandingan bentuk benda sebagai komposisinya. Misalnya, bentuk bulat yang besar dikontraskan dengan yang kecil.

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.26

 

 

 

2.2     TEKNIK MEMOTONG DAN MENEMPEL SERTA MEMPERBESAR GAMBAR

  1. A.    PERALATAN MEMOTONG DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
    1. 1.     Cutter

Alat pemotong yang paling sering digunakan adalah silet karena benda ini paling mudah didapatkan. Penggunaan silet telah mengilhami pembuatan pemotong (cutter) dalam berbagai bentuk pegangan. “Cutter” memiliki beragam bentuk dan ukuran, ada yang besar, sedang, dan kecil. Ada yang berbentuk bulat, panjang atau seperti gantungan kunci. Selain itu cutter atau pemotong kertas  juga memiliki beberapa kelemahan yaitu : 

  • Saat memotong diperlukan alas potong.
  • Tidak bisa memotong kertas yang terlalu tebal.
  • Kurang baik untuk memotong garis lurus tanpa batuan penggaris.
  • Kurang bagus untuk memotong pola melingkar.

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.1

 

 

 

 

  1. 2.     Gunting

Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis seperti kertas, plastik, tali, kabel dan lain sebagainya. Gunting lebih baik daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong artikel koran maupun gambar. Gunting juga biasanya digunakan dalam memotong gambar berbingkai, kita dapat menggunakan gunting biasa karena hal tersebut tidak memerlukan akurasi yang tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.2

 

  1. 3.     Lem

Untuk menempel gambar kita memerlukan lem. Lem terdapat berbagai jenis, berdasarkan fungsinya untuk menempel  kertas, karton dan lain sebagainya. Pakailah lem yang dapat merekat dengan baik, tetapi jangan menggunakan perekat yang terlalu kuat seperti AICA AIBON karena perekat ini tidak cocok untuk kertas. Sedangkan untuk penggunaan UHU dipergunakan untuk menempel gambar berupa karton yang cukup tebal.

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.3

 

 

 

 

  1. 4.         Majalah, Koran, Buku, Brosur

Gambar yang kita butuhkan dapat dicari di berbagai sumber seperti majalah, koran, buku, brosur, dan lain sebagainya. Kita dapat memotong gambar dari berbagai sumber tersebut pada objek yang kita inginkan atau keseluruhan gambar.

 

 

 

Gambar 2.4

 

 

 

 

  1. B.     MEMOTONG DAN MENEMPEL GAMBAR

Dalam memotong gambar dapat menggunakan peralatan seperti gunting, silet, cutter. Gunting digunakan apabila gambar yang dipotong mempunyai lekukan-lekukan bentuk atau gambar berada ditengah-tengah halaman. Apabila gambar merupakan bidang lurus, maka dapat mempergunakan silet atau cutter yang akan memberikan hasil yang lebih lurus pada gambar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.5

 

Kemudian apabila menginginkan keterangan berupa tulisan di bawah gambar yang telah ditempelkan, kita dapat menuliskannya dengan tangan jika tulisan kita cukup baik. Namun bila merasa mempunyai tulisan kurang baik, dapat menggunakan rugos (huruf gosok).

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.6

 

Selain itu juga dapat menggunakan komputer untuk mengetik kata-kata tadi kemudian di print dan setelah itu tulisan dipotong sepanjang tulisan yang diperlukan. Teknik ini akan menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik.

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.7

 

Dalam menempel tulisan dan agar kelihatan lurus gunakanlah garis bantu yang dibuat dengan penggaris atau langsung penggarisnya untuk menempelkan huruf. Setelah huruf selesai ditempelkan, hapuslah garis bantu tersebut dengan penghapus yang halus. Apabila menginginkan huruf yang berwarna pada gambar, maka buatlah huruf yang bergaris tepi hitam dan bagian dalamnya putih.

Cara yang lebih sederhana dalam huruf adalah mencari bentuk huruf yang diinginkan dalam majalah, brosur, leaflet, atau media cetak lainnya untuk digunting dan tempelkan pada gambar. Biasanya huruf-huruf yang digunakan untuk judul berita atau iklan, berukuran besar, berwarna dan artistik sehingga sangat baik untuk dipergunakan sebagai judul/tema pada gambar. Akan tetapi dalam menggunting atau memotong huruf harus dengan presisi pada garis tepi huruf sehingga latar belakangnya tidak terambil.

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.8

 

Kita juga dapat membuat huruf dengan menggunakan penggaris pembuat huruf (lettering guide) dan pensil atau rapido. Penggaris pembuat huruf adalah penggaris yang ditengahnya terdapat huruf-huruf bolong sehingga kita dapat membuat huruf dengan pensil atau rapido dengan cara mengikuti huruf tersebut. Namun cara membuat huruf dengan cara ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar menghasilkan huruf seperti yang ada pada penggaris.

 

Gambar 2.9

 

Apabila kita ingin membuat huruf yang berukuran besar, kita dapat menggunakan alat proyeksi untuk memproyeksikan huruf tersebut pada gambar dan kemudian menuliskan huruf tersebut dengan cara mengikuti bentuk pada proyeksinya. Alat proyeksi yang dapat kita gunakan adalah OHP opaque atau enlarge ( proyektor klise atau alat untuk mencetak foto). OHP dan enlarge dapat memproyeksikan huruf pada lembar transparan sedangkan opaque dapat memproyeksikan huruf pada kertas biasa, misalnya majalah, buku dan sebagainya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                            Gambar 2.10

 

 

  1. C.    TEKNIK MEMPERBESAR GAMBAR

Apabila kita mempunyai gambar berukuran kecil sedangkan kita ingin menunjukkannya di depan kelas, tentunya kita berkeinginan memperbesarnya terlebih dahulu. Untuk itu kita harus menguasai teknik memperbesar gambar. Teknik memperbesar gambar ada bermacam-macam dari yang menggunakan peralatan dan cara sederhana hingga yang menggunakan peralatan yang cukup canggih. Adapun beberapa cara teknik memperbesar gambar yaitu :

 

  1. 1.         Pantograph Technique (Teknik Pantograp)

Teknik ini menggunakan alat yang dinamakan pantograph, yaitu suatu alat sederhana yang dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gambar. Alat ini terbuat dari kayu, metal atau plastik yang mempunyai persendian yang dapat digerakkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.11

 

Kelebihan pantograph adalah alat yang sederhana. Akan tetapi sering kali kita meleset dalam mengikuti garis-garis pada gambar yang akan diperbesar atau diperkecil sehingga hasilnya kurang pas atau tidak persis sama seperti bentuk aslinya. Jadi apabila kita menggunakan alat ini, diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam mengerjakannya sehingga kita dapat mencontoh gambar aslinya dengan sebaik-baiknya.

 

  1. 2.         Grid Technique (Teknik Kotak-kotak)

Untuk menggunakan teknik ini kita hanya membutuhkan penggaris, pensil dan penghapus selain tentunya gambar asli yang akan kita perbesar atau perkecil. Langkah pertama adalah membuat garis-garis horizontal dan vertikal dengan pensil pada gambar asli sehingga membentuk gambar kotak-kotak. Garis ini kita buat tipis-tipis saja karena nanti akan kita hapus. Pada deretan kotak paling atas, kita beri nama tiap kotak dengan abjad atau angka. Setiap kotak kita beri nama dengan cara membaca huruf-huruf/angka-angka yang kita buat. Kita dapat mulai membaca dari deretan atas baru kemudian deretan samping atau sebaliknya. Jadi pada prinsipnya kotak-kotak tersebut untuk mempermudah kita mencontoh gambar dan menjaga agar komposisi gambar tidak berubah dari gambar aslinya. Apabila telah selesai mencontoh, maka kotak-kotak tersebut dapat kita hapus.

Teknik ini sangat murah dan cukup mudah untuk dilakukan, namun lebih sulit dari pantograph karena teknik ini membutuhkan goresan-goresan penggambar yang mirip dengan aslinya. Namun karena hanya membutuhkan peralatan yang sederhana, teknik ini sering digunakan orang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.12

 

  1. 3.         Projection Technique (Teknik Proyeksi)

Teknik ini disebut teknik proyeksi karena menggunakan proyeksi gambar untuk dijiplak pada kertas yang ditempel di dinding. Alat proyeksi dapat berupa opaque, OHP, enlarge photo, proyektor slide atau proyektor film strip.

Apabila kita mempunyai opaque, maka kita dapat langsung memproyeksikan gambar dengan cara meletakkan gambar tersebut pada meja opaque. Pada dinding tempat gambar tersebut diproyeksikan, kita tempelkan kertas atau karton yang akan kita gambar. Setelah gambar terproyeksi pada kertas atau karton tersebut, kita dapat muai menjiplaknya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.13

 

Jika kita menggunakan OHP sebagai alat proyeksi kita harus mengubah gambar tersebut ke dalam bentuk transparansi. Caranya bisa dengan memfoto copy gambar tersebut dengan kertas transparansi sebagai hasilnya. Barulah kita dapat memproyeksikannya ke dinding. Jika enlarge photo yang kita gunakan, maka harus kita ubah kedalam bentuk klise sebelum kita dapat memproyeksikannya ke dinding. Caranya ialah dengan memfoto gambar tersebut dengan film negatif. Demikian juga apabila kita menggunakan proyektor slide atau film strip, maka gambar harus kita foto terlebih dahulu dengan film positif agar hasilnya bisa diproyeksikan ke dinding.

 

Dari ketiga cara tersebut di atas, yang paling mudah mencari peralatannya dan paling murah biayanya ialah dengan teknik kota-kotak. Akan tetapi yang paling mudah mengerjakannya ialah dengan teknik proyeksi karena kita bisa menentukan ukuran perbesaran gambar dengan mudah dan langsung menjiplak gambar tersebut.  

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1   Simpulan

Menggambar adalah proses membuat gambar dengan cara menggoreskan benda-benda seperti pensil dan pena.Hasil dari proses ini berupa susunan garis. Teknik menggambar sendiri . Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri gambar yang kita inginkan. Teknik ini memerlukan bakat dan keahlian tersendiri. Dasar-dasar teknik menggambar, misalnya  menggambar manusia bisa dilakukan secara proporsional (seimbang antara kepala, badan, tangan dan kaki) atau dengan cara sederhana. Dalam memotong gambar dapat menggunakan peralatan seperti gunting, silet, cutter. Gunting digunakan apabila gambar yang dipotong mempunyai lekukan-lekukan bentuk atau gambar berada ditengah-tengah halaman. Apabila gambar merupakan bidang lurus, maka dapat mempergunakan silet atau cutter yang akan memberikan hasil yang lebih lurus pada gambar. Kemudian apabila menginginkan keterangan berupa tulisan di bawah gambar yang telah ditempelkan, kita dapat menuliskannya dengan tangan jika tulisan kita cukup baik. Teknik memperbesar gambar dapat dilakukan dengan cara : Pantograph Technique (Teknik Pantograp), Grid Technique (Teknik Kotak-kotak), Projection Technique (Teknik Proyeksi)

 

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini yaitu agar pembaca dapat memahami dan mempelajari isi dari makalah yang berjudul media gambar diam yang nantinya kita sebagai calon guru sekolah dasar dapat lebih kreatif dalam membuat dan memanfaatkan media gambar dalam proses belajar mengajar.

 

From → Uncategorized

One Comment
  1. wee klo menurut lo gak bagus jngn dibaca !!!!!!!!!

Tinggalkan komentar